Gejala…

Dah hampir seminggu aku gak masuk kerja karena sakit. Hasil tes darah sih katanya gejala typus. Aku ditawarin unntuk rawat inap, tapi aku gak mau. Mana ada uangku untuk biaya rumah sakit. Dah gitu, siapa yang mau nemani aku dirumah sakit?

Temanku malah kena demam berdarah. Sekarang lagi dirawat inap di rumah sakit apaaaaa gitu… Yang pastinya di daerah Bekasi sana.

Bosen, suntuk, jenuh, n segala macemlah. Pengen masuk kerja tapi blom boleh ma dokter. Katanya istirahat minimal 3 hari. Padahal dikantor kerjaanku tuh numpuk lho…:-( Blom lagi ditambah dengan sakit ini, wak… makin numpuk pasti. Alnya kemaren sebelum aku sakit aja dah banyak banget:-( Au’ ahhhh……….

Published in: on 3 December 2008 at 3:38 am  Leave a Comment  

My Salwa My Palestine

Novel yang memberitahuku bahwa perang Yahudi dan Palestina sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu. Aku benar-benar tak menyangka, orang-orang Yahudi itu adalah orang-orang yang bejad. Mereka menyerang Palestina disaat rakyat Palestina sedang tertidur. Mereka membantai para wanita dan anak-anak. Membunuh siapa saja yang tidak mau meninggalkan tanah dan rumah mereka. Sungguh biadab.

Aku sering mendengar berita tentang peperangan itu, tapi aku tak pernah tau apa penyebabnya. Yah, mungkin karena aku memang kurang tanggap terhadap apa yang terjadi diluar sana. Tapi, setelah membaca novel yang menurutku lebih tepat disebut sebagai perjalanan hidup seorang Palestinian, aku tau apa penyebab utama mengapa yahudi mengusir rakyat Palestina.

“TANAH YANG DIJANJIKAN” adalah alasan bagi orang-orang Yahudi untuk merampas Palestina. Mengenai “TANAH YANG DIJANJIKAN” bagi orang-orang Yahudi aku sama sekali tidak tau. Siapapun yang menjanjikan itu bagi bangsa Yahudi, bukan berarti Yahudi dapat seenaknya mengusir rakyat Palestina yang telah ribuan tahun tinggal di tanah itu. Jika memang orang-orang Yahudi adalah orang-orang yang bermoral, mereka akan datang secara baik-baik dan tinggal bersama dengan orang-orang Palestina dibawah suatu naungan pemerintahan yang sah. Mereka dapat hidup berdampingan dan saling membantu untuk membangun Palestina menjadi negara yang maju.

Awalnya, aku sempat berpikir dan yakin bahwa Yahudi itu segolongan atau malah sama dengan Nasrani. Tapi, pemikiran itu mulai goyah ketika aku membaca My Salwa My Palestine. Akhirnya, aku memberanikan diri untuk bertanya pada teman yang kebetulan seorang Nasrani, “apakah Yahudi itu sama dengan Nasrani”. Ternyata pemikiranku selama ini salah. Yahudi berbeda dengan Nasrani. Bahkan temanku mengatakan bahwa orang Yahudi itu adalah orang-orang yang bejad. Mereka sering mengatakan “Pantaslah kau seperti Yahudi!” pada anak-anak nakal yang tak mau mendengarkan orang tua dan selalu membangkang.

Meskipun novel itu menceritakan peperangan antara rakyat Palestina dan Yahudi pada masa setelah Perang Dunia I, menurutku itu tidak jauh berbeda dengan yang terjadi sampai saat ini. Yahudi tetap berlindung dibawah naungan PBB yang selalu didikte oleh AS yang “katanya” adalah penguasa dunia.

Terlalu banyak kecurangan yang terjadi dalam agresi militer Yahudi (yang lebih populer dengan sebutan Israel)-Palestina ini. Dulu, mereka menyerang Palestina tanpa ada perlawanan. Jelas saja tanpa perlawanan, karena pada saat itu rakyat Palestina tidak menyadari bahwa Israel akan menyerang dan mengusir mereka. Rakyat Palestina sama sekali tidak mempunyai senjata untuk melawan. Mereka juga tak mempunyai pemerintahan, apalagi angkatan perang. Bahkan, mereka hidup berdampingan dengan beberapa keluarga Yahudi yang tinggal di Palestina.

Orang-orang Yahudi meminta kepada PBB untuk memberikan sebagian tanah Palestina untuk mereka, dan PBB pun menyetujuinya. Ini dikenal dengan Resolusi PBB (kalau aku tidak salah). Pembagian tanah itupun sangat menguntungkan pihak Yahudi. Kenapa? Karena Yahudi memperoleh bagian yang sangat strategis, khususnya untuk perdagangan. Mereka mendapatkan kota Jaffa dan Haifa yang merupakan kota penting bagi pertumbuhan ekonomi Palestina. Kembali, kalau aku tidak salah, Jaffa dan Haifa itu merupakan pelabuhan yang menghubungkan Palestina dengan negara-negara lain. Tidak hanya dua kota penting itu saja yang diberikan kepada Yahudi. Ada beberapa kota lagi yang aku lupa namanya.

Pada saat itu, orang-orang Yahudi langsung menduduki kota-kota yang disebutkan dalam Resolusi PBB yang diperuntukkan bagi mereka. Namun, ternyata orang-orang Yahudi melanggar Resolusi PBB. Mereka mulai menduduki kota-kota lain yang tidak disebutkan pada resolusi tersebut. Terang saja rakyat Palestina marah. Sudah merampas sebagian tanah mereka, kok malah mau menguasai semuanya. Akhirnya rakyat Palestina melalukan perlawanan. Namun, perlawanan itu tidak seimbang. Orang-orang Yahudi memiliki persenjataan yang lengkap dan mendapat dukungan serta pasokan senjata dari Israel, sedangan Palestina hanya memiliki beberapa pucuk senjata dan itupun mereka beli dengan uang hasil pemungutan sukarela dari masyarakat.

Ketidakseimbangan itu akhirnya mengetuk nurani beberapa negara arab lainnya untuk membantu rakyat Palestina. Ketika itu, beberapa negara arab mengirimkan ribuan pasukan perangnya untuk melawan orang-orang Yahudi. Kedatangan pasukan perang itu memberikan angin segar bagi rakyat Palestina karena mereka berhasil merebut kembali beberapa kota yang telah direbut secara paksa oleh orang-orang Yahudi. Tapi itu tak berlangsung lama. Menyadari kekalahannya, Yahudi memasang taktik busuk yang baru. Mereka mengusulkan untuk melakukan gencatan senjata dan meminta tengga waktu selama satu bulan untuk berhenti berperang. Kembali PBB menyetujui permintaan itu dibawah tekanan AS, sahabat sejati Yahudi.

Seperti apa yang telah diperkirakan oleh rakyat Palestina, waktu satu bulan yang diminta oleh orang-orang Yahudi adalah untuk kembali memulihkan persenjataan mereka yang telah dihancurleburkan oleh pasukan perang arab. Ditengah tenggang waktu itu, mereka kembali menyerang rakyat Palestina. Mereka melanggar lagi apa yang telah diputuskan oleh PBB. Mereka mulai menduduki kota-kota lain seperti Ardallah. Mereka menghalau rakyat Palestina dan mengatakan “Pergilah kepada Abdullah!”. Siapa yang melawan akan mati. Mereka tak segan-segan memperkosa wanita-wanita didepan suaminya. Sungguh manusia-manusia bejad tak bermoral.

Saat ini pun kecurangan mereka masih terlihat. Bahkan, sangat jelas terlihat. Merka melarang wartawan untuk meliput berita dari Gaza dan melarang truk-truk pengangkut bahan makanan dari PBB untuk rakyat Palestina. Entah sampai kapan peperangan itu akan berlanjut dan akhirnya usai. Jawabannya hanya ada didalam Al Qur’an Surat Al Baqarah : 120.

Semoga Allah menjaga Palestina dari tangan-tangan keji Yahudi…

Published in: on 21 November 2008 at 5:26 am  Comments (2)  

My First Post

Well, this is my first post.

Seperti yang kemarin-kemarin juga, aku masih terbawa kebiasaan malas untuk membiasakan sesuatu yang baru. Jujur aja, bagi orang lain mungkin menulis di blog merupakan sesuatu yang teramat sangat familiar, but for me, aku gak biasa nulis apapun di blog. Seneng segh baca blog orang, tapi….kalo untuk blog sendiri aku agak gak sreg.

 

Sebenernya aku itu orang yang suka menulis segala sesuatu yang aku alami. Yaaahh… Aku suka mengabadikan kehidupan pribadiku, pandanganku tentang sekitar, dan apa yang aku lihat, kedalam sebuah tulisan. Tapi, entah kenapa aku tuh gak pe-de nge-post-in apa yang aku tulis itu ke dalam blog.

 

Terkadang ada perasaan takut ditertawakan pembaca, terkadang takut tulisanku itu gak bermutu, atau takut apa yang aku tulis itu gak menarik untuk dibaca. Nah, perasaan-perasaan seperti itu yang memicu kemalasan nge-blog.

 

Berkali-kali aku mencoba membuat blog baru, finally tetap tak pernah ada isinya juga. Malah yang paling parah, aku sendiri sampai gak ingat apa password blog-ku.

 

Hemmmmmhhh… Mudah-mudahan setelah ini aku bisa menghilangkan perasaan-perasaan yang gak bner itu. Ayo Semangat!!!!!!!! J

Published in: on 21 October 2008 at 7:16 am  Leave a Comment